
Detik-news.com – Solo – Bukan Istana Merdeka atau Istana Bogor, tetapi sebuah rumah sederhana di sudut Kota Solo, Jawa Tengah, yang kini mendadak ramai disambangi warga dari berbagai daerah. Sejak purnatugas sebagai Presiden ke-7 RI pada 20 Oktober 2024, Joko Widodo memang memilih kembali ke kediaman pribadinya di Jalan Kutai Utara I, Sumber, Banjarsari. Namun, kembalinya Jokowi ke ‘rumah lama’ ini ternyata membawa cerita baru: rumah tersebut kini menjelma menjadi destinasi ‘wisata’ dadakan, terutama bagi mereka yang ingin berfoto di depannya, atau bahkan, jika beruntung, bisa bersalaman langsung dengan sang mantan kepala negara.
Fenomena ini terlihat jelas terutama saat momen liburan panjang, seperti Natal dan Tahun Baru 2025, serta libur Isra Miraj dan Imlek 2025 lalu. Antrean warga membentang di gang yang cukup lebar menuju rumah Jokowi. Mereka rela berpanas-panasan, bahkan membawa payung, hanya demi bisa mengabadikan gambar di depan pagar atau tembok rumah yang kini jadi terkenal itu. Salah satunya adalah Martha (30) asal Surabaya yang mampir saat berlibur di Solo. “Ya senang dapat kaus, tadi antre dulu. Tapi nggak papa, senang,” ujarnya, menggambarkan pengalamannya bisa berfoto dan mendapatkan suvenir. Ada pula A Siregar (47) dari Bangka Belitung yang datang bersama keluarganya, berharap bisa bertemu langsung dengan Jokowi.
Mengenal Lebih Dekat Kediaman Sang Mantan Presiden
Rumah yang menjadi ‘jujugan’ warga ini memiliki tampilan yang asri dan bersahaja. Berada di pinggir sebuah gang, jalur masuknya dihiasi pergola besi putih yang ditumbuhi dedaunan, menciptakan suasana rindang. Memasuki area depan rumah, nuansa putih mendominasi. Pagar kayu berwarna coklat gelap yang disusun vertikal berpadu dengan frame hitam. Beberapa bagian pagar besi vertikal dilapisi plastik coklat, menambahkan sentuhan hangat.
Pekarangan rumah tampak hijau dengan berbagai pepohonan dan tanaman hias. Lantainya disemen dengan sentuhan bebatuan. Tembok pembatas berwarna putih memiliki detail ‘tali air’, dan di sanalah spot paling dicari: tulisan timbul berwarna hitam “Gg. Kutai Utara no. 1” yang menjadi penanda alamat, sekaligus latar belakang foto favorit para ‘wisatawan’. Tanaman lidah mertua dalam pot tinggi hijau serta jajaran pot persegi panjang di atas pagar dengan tanaman menjuntai turut mempercantik tampilan depan rumah.
Di balik pagar, teras rumah juga dipenuhi pot tanaman hias, beralaskan tegel bermotif. Pilar-pilar menopang bangunan, dan lampu-lampu terpasang rapi di pilar maupun dinding. Kusen pintu berwarna coklat gelap dengan detail ukiran menambah sentuhan tradisional pada pintu dan ventilasinya.

Jokowi: “Tidak Mengganggu dan dengan Senang Hati”
Menariknya, fenomena ini disambut positif oleh Jokowi sendiri. Ia mengaku senang rumahnya kini banyak dikunjungi masyarakat, baik dari Solo maupun luar Solo. Jauh dari kesan terganggu, Jokowi justru merasa senang bisa melayani permintaan warga yang ingin berfoto.
“Iya, jadi tempat wisata. Nggak masalah kalau mau ke sini, boleh saja,” kata Jokowi, santai menanggapi status baru rumahnya. Ia menambahkan, masyarakat yang datang tidak mengganggu aktivitasnya sama sekali. “Ya boleh saja. Tidak mengganggu dan dengan senang hati. Ya cuma penginnya foto-foto saja. Foto di depan tulisan gang itu, Gang Kutai.”
Bahkan, pada momen libur panjang, ia mengaku sudah melayani permintaan foto sejak pagi hari, sekitar pukul setengah delapan. “Ya semua yang datang saya bisa layani ya saya layani, semampu saya,” ujarnya. Ia menegaskan tidak ada undangan resmi agar warga datang, tetapi siapa pun yang hadir akan diterima dengan baik selama masih memungkinkan. “Kalau nggak ada (warga yang datang) ya saya tutup, nggak diterima juga nggak baik.”
Gambar yang beredar, termasuk yang diunggah sendiri oleh Jokowi di media sosial, menunjukkan ia berpose di depan tembok bertuliskan “Gg. Kutai Utara no. 1” dengan narasi santai, “Sekali-kali saya ikut foto di sini juga”. Ini semakin menguatkan kesan bahwa Jokowi menikmati interaksi spontan ini dan melihat sisi unik dari rumahnya yang kini jadi ikon.
Fenomena ‘Wisata Jokowi’ di Solo ini menjadi cermin kedekatan seorang mantan pemimpin dengan rakyatnya. Rumah pribadi yang sejatinya adalah ruang privat, kini terbuka (secara visual) untuk publik, menjadi bukti nyata popularitas dan keramahan yang terus melekat pada diri Jokowi, bahkan setelah tidak lagi menjabat di singgasana tertinggi negeri.