Detik-news.com – Jakarta, Pemerintah telah mengatur soal pupuk bersubsidi dengan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian.
Permentan tersebut berisi tentang ketentuan jenis pupuk subsidi yang berkurang dari tahun sebelumnya. Adapun sebelumnya terdapat lima jenis pupuk yang disubsidi yakni ZA, Urea, NPK, SP-36, dan pupuk organik Petroganik, sedangkan saat ini hanya ada dua jenis, yaitu urea dan NPK.
Sesuai dengan adanya permentan tersebut, pupuk subsidi hanya diperuntukkan untuk 9 komoditas utama, yakni padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu, kopi, dan kakao. Di tahun sebelumnya, pupuk subsidi menyasar 70 komoditas pertanian.
Bekti Wiratmaka Bakal Calon Anggota Legislatif dari Partai Gerindra Dapil IV Jawa Tengah mengatakan, “Persoalan Pupuk untuk petani sampai sekarang masih sangat sulit karena subsidinya tidak seratus persen. Kalau bisa seratus persen, maka sebenarnya petani akan nyaman. Saya akan memperjuangkan Pupuk untuk petani ini dapat subsidi seratus persen,” Terangnya kepada awak media pada hari Jumat, 1 September 2023 di kantor Media Center Juanda Jakarta Pusat.
Lebih lanjut Bekti mengatakan,” Sebenarnya di Jawa Tengah sudah ada program Kartu Tani yang digagas Gubernur Jawa Tengah, dan sudah mulai memberikan hasil positif. Dan menurut Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi Jawa Tengah, Suryo Banendro program Kartu Tani Jateng dinilai paling baik dibanding daerah lain karena sejumlah faktor. Diantaranya dari sisi implementasi penyaluran, tingkat implementasi penggunaan, hingga upload e-RDKK sebagai database Kartu Tani.” Lanjutnya.
Seperti dilansir dari beberapa pemberitaan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melaporkan bahwa program Kartu Tani bukan hanya berbicara soal pupuk bersubsidi, namun lebih pada pendataan petani di lapangan. Data pertanian itu penting untuk menjadikan Indonesia sebagai negara swasembada pangan.
“Menurut Ganjar saat ini, hanya Jawa Tengah yang memiliki data pertanian terlengkap dan tidak dimiliki daerah lain. Mulai data siapa petaninya, dimana lokasinya, dia tanam apa, berapa luasannya dan lain sebagainya. Data-data itu sangat penting untuk dasar pengambilan kebijakan soal pertanian kita di masa yang akan datang, dan Saya mengapresiasi untuk hal ini. Namun sebenarnya masih bisa terus diperjuangkan Soal Pupuk Gratis Untuk Petani engan memaksimalkan anggaran. Jadi Saya berharap Kita dapat memberikan subsidi pupuk seratus persen.” Tegasnya.
“Untuk pemberdayaan para petani menurut saya adalah satu, memberikan Pupuk Secara Gratis, Kedua, atur tata kelola harga panen, Ketiga, Tinjau lagi hubungan hubungan perjanjian bilateral antara negara Indonesia dengan negara negara pengekspor beras. Karena ide besar dari Pak Jokowi adalah Food Estate, ketersediaan pangan di Indonesia. Bagaimana ide besar untuk menjadikan Indonesia sebagai Lumbung Pangan namun tidak dibarengi dengan pemberdayaan secara total kepada para petani kita. Jadi bagi saya PETANI Harus diberika PUPUK SECARA GRATIS,” Pungkasnya.