Detik-news.com – Jakarta, Memasuki era peradaban digital, Gereja di seluruh dunia perlu untuk menterjemahkan ulang pola pola misiologinya, terutama di bidang marturia.
Peradaban digital adalah istilah lain dari era digital. Era digital dimulai dari penemuan media digital komputer, lalu handphone, dan kini internet.
Peradaban digital (digital civilisation) merujuk pada transformasi masyarakat dan budaya yang terjadi sebagai hasil dari penggunaan teknologi digital yang semakin meluas dalam berbagai aspek kehidupan. Ini mencakup perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, internet, komputasi, dan berbagai inovasi digital lainnya yang telah membentuk cara kita bekerja, belajar, berinteraksi, dan hidup sehari-hari.
Gereja saat ini suka atau tidak suka, mau tidak mau ikut masuk ke dalam peradaban digital juga. Peradaban digital membawa dampak positif dan negatif.
Apa Dampak Positif Internet Dalam Kehidupan?
- Mudah Dalam Mencari Informasi
- Mendapatkan Informasi Terkini
- Mudah Dalam Melakukan Komunikasi
- Komunitasi Tidak Terbatas
- Mudah Dalam Transaksi Bisnis
- Memudahkan Untuk Bekerja Jarak Jauh
- Banyak Layanan Umum, Termasuk Layanan Pemerintah
- Tempat Untuk Menghasilkan Karya
- Mengenal Budaya Baru
- Mendapat Kenalan Baru
- Banyak Konten Untuk Hiburan
Apa Dampak Negatif Internet Dalam Kehidupan?
- Membahayakan Informasi Pribadi
- Banyak Informasi Palsu
- Tindak Kejahatan
- Banyak Penipuan
- Banyak Video Atau Gambar Terkait Kekerasan
- Konten Pornografi
- Pelecehan Seksual dan Cyber Bullying
- Anti Sosial
- Tidak Peka Keadaan Sekitar
- Kecanduan Internet
- Plagiasi
- Masalah Kesehatan
Dalam kenyataannya, masyarakat pengguna internet lebih banyak menerima dan terpapar oleh dampak negatifnya, karena memang perubahan dari masyarakat analog menjadi masyarakat digital memerlukan prasyarat prasyarat tertentu agar orang lebih bijak mengelola jutaan informasi yang bertebaran di internet, seperti terpapar ujaran kebencian, terpapar informasi bohong/hoaks, radikalisme, cyber bullying, konten pornografi , plagiasi dan sebagainya yang statistiknya semakin meguat.
Warta-gereja.com ingin berpartisipasi mengatasi masalah tersebut, dengan mendidik warga gereja memiliki kemampuan literasi digital dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang sadar akan kehidupan internet.
Warta-gereja.com membangun jaringan wartawan yang professional di setiap gereja dengan taggar #1G2W atau setiap satu gereja memiliki dua wartawan yang akan dilatih dengan kemampuan jurnalistik yang memadai sehingga dapat membantu mengunggah konten konten “Tanda Tanda Kerajaan Allah” di internet.
Beberapa pokok pemikiran di atas disampaikan oleh Dharma Leksana, S.Th., M.Si. yang merupakan pendiri media online warta-gereja.com dalam pertemuan dengan MPH Persekutuan Gereja Gereja di Indonesia Wilayah (PGIW) Provinsi DKI Jakarta pada hari Rabu, 08 Mei 2024 di kantor PGIW DKI Jakarta Jl. KAYU JATI III NO.2 Rawamangun, Pulogadung, Jakarta.
Pertemuan dihadiri Sekretaris Umum PGIW DKI Jakarta Pdt. Ferry Simanjuntak, MA., M.PdK., Wakil Sekretaris Umum Pnt. Drs. Johnery Pandia, Pdt. Jahenos Saragih, S.Th., M.Th., MM. Dewan Penasihat media warta-gereja.com dan Mantan Ketua Umum PGIW Jawa Barat, Pdt. Hosea Sudarna MPH PGIW DKI Jakarta, Dharma Leksana, S.Th., M.Si. serta Carlla Paulina Direktur media online warta-gereja.com
Sekretaris Umum PGIW DKI Jakarta Pdt. Ferry Simanjuntak, MA., M.PdK.menyambut baik kehadiran pengurus media online warta-gereja.com, beliau mengatakan,” Nanti akan kami disposisi kan mengenai pelatihan jurnalistik oleh media warta-gereja.com dengan bidang pengembangan media dan komunikasi PGIW DKI Jakarta. Kirimkan surat resmi kepada kami permohonan kerjasama ini sekaligus profil company-nya ya. Nanti akan kami bawa dalam rapat Majelis Pekerja Harian PGIW DKI Jakarta. Program ini semoga dapat bersinergi dengan baik.” Sambutnya.
Pdt. Jahenos Saragih, S.Th., M.Th., MM. Dewan Penasihat media warta-gereja.com menambahkan,” Saat ini sudah waktunya perlu dikembangkan oleh gereja gereja untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi menulis berita (informasi) dan membuat konten konten tentang kekristenan di media. Kami akan melatih warga gereja yang memiliki passion menjadi wartawan untuk bergabung menjadi Jurnalis/wartawan yang dapat berpatisipasi aktif membuat berita. Diharapkan satu gereja memiliki dua orang wartawan yang dapat berperan mengerjakan aktifitas publikasi,” Tambahnya.
Pdt.Jahenos melanjutkan,” Usai pelatihan, para wartawan warta gereja ini akan dibekali dengan Kartu Pers dan Surat Tugas peliputan, Baju Seragam Pers yang resmi, dan sertifikat lulus uji pelatihan jurnalistik dari kami. Hasil liputannya akan dipublikasikan dalam media online yang kami miliki. Sampai dengan saat ini ada sekitar 100 website media online kami yang siap mempublikasikan hasil karya jurnalistik wartawan warta gereja ini,” Pungkasnya.
Wakil Sekretaris Umum Pnt. Drs. Johnery Pandia yang juga mantan wartawan TVRI mengusulkan agar pelatihan jurnalistik dapat segera direalisasikan. Beliau mengatakan,” Kegiatan pelatihan Jurnalistik ini sangat bagus untuk membangun Sumber Daya Manusia yang memiliki kemampuan jurnalistik di gereja yang sampai saat ini memang dirasakan masih sangat kurang. Dengan membangun SDM yang berkompeten, diharapkan informasi informasi penting dari gereja gereja dapat dipublikasikan dengan baik. Saya mengusulkan usai kegiatan Perayaan HUT PGIW DKI Jakarta di bulan Juni 2024 nanti, kita dapat merealisasikannya,” Ujarnya.
Pertemuan Pengurus media online warta-gereja.com dengan MPH PGIW DKI Jakarta berlangsung penuh kekeluargaan, bahkan waktu pertemuan yang direncanakan hanya sekitar satu jam di sela sela Rapat Pengurus MPH PGIW DKI Jakarta yang sedang mempersiapkan kegiatan Perayaan HUT PGIW pukul 16.00 WIB tak terasa berakhir pada pukul 19.30 WIB. Semoga Tuhan memberkati semua pelayanan kita.
(Carlla Paulina/ Dharma EL)