
Kerukunan dalam Aksi: Moderasi Beragama dan Persaudaraan Sejati bersama Sedulur Sikep
📚 Resensi Buku
Judul : Kerukunan dalam Aksi: Moderasi Beragama dan Persaudaraan Sejati bersama Sedulur Sikep
Penulis: Pdt. (Em.) Hosea Sudarna, S.Th., M.Th. & Dr. Dharma Leksana, M.Th., M.Si.
Penerbit : WKPUB.ORG
Latar dan Gagasan Utama
Buku ini lahir dari sebuah laporan sederhana kegiatan bakti sosial Wadah Komunikasi dan Pelayanan Umat Bersama (WKPUB) di Klopoduwur, Blora, yang kemudian berkembang menjadi refleksi ilmiah populer tentang kerukunan umat beragama di Indonesia. Berbeda dengan kebanyakan karya yang membahas toleransi dalam ranah wacana, buku ini mengedepankan konsep “kerukunan berbasis aksi”—harmoni yang tumbuh dari kerja nyata lintas iman, bukan sekadar jargon atau dialog formal.
Isi dan Struktur
Buku ini disusun dalam sembilan bab dengan alur yang mengalir dari latar kebangsaan, pengenalan Sedulur Sikep (pewaris ajaran Samin Surosentiko), hingga model baru kerukunan di era digital:
• Bab 1 menegaskan kerukunan sebagai nafas kebangsaan di era multikultural.
• Bab 2 mengupas filosofi hidup Sedulur Sikep: jujur, sederhana, anti-kekerasan.
• Bab 3 mendokumentasikan aksi nyata WKPUB di Klopoduwur: perbaikan rumah adat, pembangunan sanitasi, pengobatan gratis, penanaman pohon, hingga upacara Hari Lahir Pancasila.
• Bab 4–5 menggali bagaimana moderasi beragama dan Pancasila menemukan bentuk konkret dalam kegiatan tersebut.
• Bab 6 menekankan kearifan lokal sebagai fondasi kerukunan.
• Bab 7 mengajak pembaca melihat tantangan sekaligus peluang era digital dalam merawat narasi kerukunan.
• Bab 8 merumuskan model baru kerukunan: kolaboratif, partisipatif, dan berorientasi aksi.
• Bab 9 menutup dengan spirit sederhana namun universal dari Sedulur Sikep: “Sami Seger Waras”—semoga kita sehat lahir-batin.
Kebaruan dan Kontribusi
- Dari Laporan ke Buku Ilmiah Populer – Mengubah dokumentasi kegiatan menjadi narasi reflektif yang dapat diakses publik luas.
- Kasus Nyata Kerukunan Lintas Iman – Memotret kolaborasi nyata Kristen, Islam, dan komunitas adat Samin.
- Persaudaraan Sejati Berbasis Kearifan Lokal – Menunjukkan bahwa harmoni tumbuh dari gotong royong sederhana, bukan sekadar dialog meja bundar.
- Integrasi Pancasila, Teologi Digital, dan Moderasi – Mengaitkan nilai dasar bangsa dengan dinamika baru di ruang maya.
- Model Partisipatif – Mengusulkan paradigma kerukunan yang tidak top-down, melainkan lahir dari komunitas akar rumput.
Nilai Lebih
• Humanis dan hangat: narasi disampaikan dengan gaya populer, penuh kisah lapangan yang menyentuh.
• Akademis tapi membumi: dilengkapi analisis teoretis (teologi publik, filsafat tindakan, sosiologi gotong royong) tanpa kehilangan kesegaran cerita.
• Relevan dan kontekstual: menghadirkan moderasi beragama dalam lanskap digital, menjawab tantangan hoaks dan ujaran kebencian.
Untuk Siapa Buku Ini?
• Mahasiswa dan akademisi yang meneliti kerukunan, moderasi beragama, atau kearifan lokal.
• Aktivis lintas iman yang mencari model praktis kerja bersama.
• Pemuka agama dan komunitas adat yang ingin memperluas ruang perjumpaan.
• Pembaca umum yang haus inspirasi sederhana tentang persaudaraan di tengah perbedaan.
Penilaian
“Kerukunan dalam Aksi WKPUB” bukan sekadar buku, melainkan testimoni kolektif: bahwa kerukunan bukan hanya mungkin, tetapi nyata—lahir dari peluh, doa, dan gotong royong di desa kecil Blora. Spirit “Sami Seger Waras” yang dihidupi Sedulur Sikep memberi resonansi baru bagi Indonesia di era digital.
Buku ini layak dibaca, direnungkan, dan—yang terpenting—ditindaklanjuti.