Detik-news.com – Adiwerna – Kabupaten Tegal, Utusan Pengageng Parentah Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Drs. Adipati Dipokusumo, M.Si beserta rombongan pada hari Senin (26/2/2024) menyelenggarakan ritual Nyadran di Makam Tegal Arum KSN Hamangkurat Agung Raja Mataram.
Rombongan Kraton Kasunanan Surakarta yang berjumlah 30 orang disambut oleh Ketua Paguyuban Kusuma Handrawina Kabupaten Tegal, K.R.T. Rosa Mulya Aji, S.T, M.T dan anggotanya.
Menurut Rosa, Nyadran atau Sadranan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Sraddha. Artinya sebuah keyakinan. Tradisi tahunan yang dilakukan utusan Kraton Kasunanan Surakarta, sebagai wujud dalam mendoakan leluhur yang sudah meninggal. Seiring dengan berjalannya waktu, tradisi nyadran khususnya di Makam Amamngkurat Tegal Arum mengalami proses perkembangan. Tidak hanya ritual keagamaan, namun juga menjadi budaya, dan sampai sekarang menjadi adat dan tradisi yang terus menerus dilakukan oleh pihak kraton.
“Setiap tahun tradisi Nyadran dilakukan oleh utusan Dalem Sampeyan dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan (SISKS) PB XIII Surakarta Hadiningrat. Menjadi sebuah tradisi dari tahun ke tahun” ujar Rosa kepada awak media.
Melalui Nyadran, dilakukan doa untuk leluhur yang telah meninggal dunia, dan sebagai refleksi untuk mengingatkan diri sendiri, bahwa suatu saat manusia yang diciptakan Allah, pada waktunya akan meninggal juga.
Turut hadir dalam ritual Nyadran yaitu Gusti Kanjeng Ratu Alit, Ketua Paguyuban Kusuma Handrawina Kabupaten Pemalang K.R.A. Suwana Darmo Dipuro, Pembayun Sulistyorini, S.S utusan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Pendeta Dr. Sugeng Prihadi, M.Min, M.Th, Pendeta GKJ Slawi, Alex Fernando utusan Agama Buddha dan anggota Paguyuban Kusuma Handrawina. (sugeng)