Detik-news.com – Bandung, Kerukunan antar umat beragama merupakan salah satu modal utama dalam menciptakan kerukunan nasional. Dengan terciptanya kerukunan nasional, maka cita-cita Indonesia, khususnya Jawa Barat untuk menjadi bangsa yang maju dan sejahtera dapat terwujud.
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Jawa Barat Gelar Silaturahmi Dan Dialog Lintas Agama Mengantisipasi Kemungkinan Terganggunya Kerukunan Dalam Pemilu 2024 pada hari Kamis, 26 Oktober 2023 di Hotel Lingga Jl Soerkano Hatta 646 Bandung. Peserta yang hadir dari tokoh tokoh semua agama dan Forum Muda Lintas Agama Jawa Barat.
Keynote speech oleh Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Jawa Barat Drs. HM. Rafani Achyar, M.Si., dan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Barat, Dr. Drs. H. R. Iip Hidajat, M.Pd. yang membuka secara resmi acara ini, dan Materi Dialog Dialog Lintas Agama Mengantisipasi Kemungkinan Terganggunya Kerukunan Dalam Pemilu 2024 disampaikan oleh Prof. Dr. Firman Manan dengan Tema “ Pemilu 2024 antara harapan dan Kekhawatiran.
Hadir dalam kegiatan Silaturahmi Dan Dialog Lintas Agama Mengantisipasi Kemungkinan Terganggunya Kerukunan Dalam Pemilu 2024 yang diadakan FKUB Provinsi Jawa Barat Calon Dewan Perwakilan Daerah Provinsi Jawa Barat Pdt. Jahenos Saragih, S.Th., M.Th., MM beserta seluruh Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama Provinsi Jawa Barat.
Calon Senator Provinsi Jawa Barat Pdt. Jahenos Saragih mengapresiasi kegiatan ini sebagai antisipasi agar Jawa Barat tetap rukun, seperti istilah kesehatan usaha preventif jauh lebih baik dari usaha kuratif.
Melalui sambngan telepon kepada awak media Pdt. Jahenos mengatakan,”Dalam rangka antisipasi ini, menurut saya ada beberapa hal yang diperhatikan: pertama, agar petugas Pemilu yakni KPU dan Bawaslu tampil sebagai teladan dalam adil, damai dan rukun. Yang kedua, Tokoh-tokoh Agama tetap memberikan kesejukan kepada umatnya dan jangan ada politisasi agama dan politik identitas. Ketiga, Para pejabat Pemerintah dan semua stafnya berlaku sesuai aturan yang sudah ditetapkan. Yang keempat, Para tokoh budaya dan adat juga memainkan perannya agar tetap menjaga kerukunan.” Ujarnya.
Lebih lanjut Pdt. Jahenos Saragih mengajukan pertanyaan kepada nara sumber yaitu Prof. Firman Manan, guru besar dan dosen Unpad mencakup dua hal:
1. Partai di Indonesia kan jumlahnya banyak, bagaimana ke depan cukup 2 atau 3 partai saja di Indonesia?
2. Solusi apa yang bapak tawarkan agar tidak terjadi “politisasi agama”?
Dan atas pertanyaan tersebut Prof. Firman Manan, guru besar dan dosen Unpad memberikan apresiasi dan sepakat, meskipun memang diperlukan proses yang memakan waktu cukup lama.
Seluruh rangkaian kegiatan Silaturahmi Dan Dialog Lintas Agama Mengantisipasi Kemungkinan Terganggunya Kerukunan Dalam Pemilu 2024 berjalan dengan baik dan lancer. Dan tak lupa di akhir kegiatan dikumandangkan juga tentang: Salam kerukunan dan disambut yang hadir Rukun, rukun, rukun.
(Carlla Paulina/ Red.)