Detik-news.com – Slawi Jateng, Di depan puluhan siswa-siswi, guru Madrasah Tsanawiyah (MTs), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Tegal, dan Tamu Undangan, Kepala Kanwil Kementerian Agama Jawa Tengah H. Mustain Ahmad, SH, MH, membuka penguatan moderasi beragama dalam Launching Program : Ngobrol Moderasi Beragama (NGOMBE).
Program ini dilakukan sebagai upaya menyemai masyarakat hidup rukun, saling menghargai, bertoleransi dan beragama dengan moderat.
Kerukunan antar umat beragama adalah tugas pokok dari Kementerian Agama. Hal itu telah dijabarkan dalam misi kedua di Kemenag RI yaitu meningkatkan kualitas Kerukunan Umat Beragama.
Mustain Ahmad mengatakan,”NGOMBE artinya Ngobrol Bareng Moderasi. Tujuan NGOMBE supaya terwujud Menyemai Ramah Untuk Masyarakat Rukun (MERAH MARUN). Prakteknya para Penyuluh Agama yang berada di grassroot mensosialisasikan, mendampingi dan mengajak masyarakat di akar rumput mewujudkan toleransi.” Terangnya dalam sambutan pada hari Selasa (20/06/2023) di M.Ts Negeri 1 Tegal.
Lebih lanjut, Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah mengatakan,” Adapun perbedaan yang membuat konflik kiranya dapat diatasi, dengan cara mediasi dan rekonsiliasi konflik. Semua itu dilakukan dari pengurus RT, RW dan seterusnya naik ke atas.” jelas Mustain.
Selain Kepala Kanwil Kemenag Jawa Tengah, hadir juga Drs. H. Badrodin. M.Si selaku Ketua FKUB Kab. Tegal. Beliau merilis hasil survey Setara Insitute dan Forum on Indonesia Development (INFID), bahwa 83,3 persen pelajar SMA menganggap Pancasila bukan idiologi permanen dan dapat diganti. Berdasarkan dari survei lembaga terkait itu, perlu segera mengambil tindakkan yang tepat, untuk mensosialisasikan moderasi beragama.
“Ini persoalan penting yang harus dilihat. Kalau survey itu benar, bahwa 83,3 pemuda saat ini yang duduk di bangku sekolah (SMA) mengatakan Pancasila bisa diganti, karena bukan ideologi permanen ini sangat bahaya. Moderasi beragama dan kebangsaan perlu di giatkan kembali guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,” ungkapnya.
Moderasi beragama dipandang mampu membangun sikap maupun cara pandang serta praktek beragama secara moderat. Mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, saling menghargai perbedaan untuk kemaslahatan sesama umat.
Peranan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dalam moderasi beragama menjadi strategis.
Melalui FKUB, program moderasi beragama yang di lounching melalui Program NGOMBE oleh Kepala Kanwil Kemenag Propinsi Jateng, adalah cara menyatukan sudut pandang yang moderat, tidak ekstrem ke kanan atau ke kiri. Perlu ada pengurus yang dibentuk, apakah seperti paguyuban atau forum yang menyerupai FKUB. Bergerak di desa, kelurahan sampai ke kecamatan.
Secara terpisah, Kepala M.Ts Negeri 1 Tegal, Arif Hanafi, M.Pd menyampaikan permohonan kepada Kemenag Kab. Tegal, supaya sekolah dilengkapi dengan asrama untuk siswa siswi yang membutuhkan.
Salah satu fasilitas yang sudah disiapkan guna mendukung program tersebut dengan diresmikan program : Air Mandiri Minum Siswa yang berada di komplek sekolah, dan di gunakan untuk kebutuhan siswa. (K.R.T./ Red.**”)