
Mengurai Benang Kusut Korupsi: Harapan Baru dari RUU Perampasan Aset
Resensi Buku:
“Mengurai Benang Kusut Korupsi: Harapan Baru dari RUU Perampasan Aset”
Penulis : Dr. Dharma Leksana, M.Th., M.Si.
Apakah Anda lelah melihat berita tentang koruptor yang dihukum ringan dan tetap bisa menikmati kekayaan hasil kejahatannya?
Bayangkan Anda sedang menyeruput kopi pagi. Televisi menyiarkan berita: “Pemerintah siap mengesahkan RUU Perampasan Aset. Koruptor akan dibuat miskin!”
Di media sosial, warganet ramai-ramai bersorak:
Akhirnya! Habis sudah pesta koruptor!
Tapi di kolom komentar, ada juga yang skeptis:
Lha, kalau aturannya disalahgunakan? Jangan-jangan nanti aset orang yang tidak bersalah ikut disikat.
Di titik inilah kita berada: di antara harapan besar dan kecurigaan mendalam.
Buku “Mengurai Benang Kusut Korupsi: Harapan Baru dari RUU Perampasan Aset” karya Dr. Dharma Leksana hadir sebagai jawaban atas kegelisahan publik. Buku ini tidak hanya mengungkap betapa parahnya korupsi di Indonesia—di mana skor Indeks Persepsi Korupsi (CPI) Indonesia berada di angka 34/100 pada 2024 dan kerugian negara mencapai Rp 45 triliun pada 2023—tapi juga menawarkan analisis mendalam dan solusi yang berani1.
Penulis secara lugas membahas RUU Perampasan Aset (RUU PA), yang disebutnya sebagai “senjata pamungkas” pemberantasan korupsi2 Aturan ini memungkinkan negara merampas aset yang diduga hasil tindak pidana, bahkan tanpa putusan pengadilan pidana3. Namun, buku ini tidak hanya fokus pada sisi positifnya, melainkan juga secara berimbang menyoroti dilema etis yang menyertainya, seperti potensi penyalahgunaan wewenang dan pelanggaran hak milik4.
Buku ini mengajak pembaca untuk berpikir kritis dan terlibat. Dr. Dharma Leksana mengupas korupsi dari berbagai sudut pandang, termasuk etika, teologi, dan teknologi5. Ia menegaskan bahwa korupsi bukan sekadar pelanggaran hukum, melainkan “dosa struktural” yang merusak kesejahteraan bersama6. Penulis juga menyoroti peran penting Gereja, masyarakat sipil, dan bahkan teknologi digital —seperti e-government dan blockchain— dalam melawan korupsi7
“Mengurai Benang Kusut Korupsi” adalah bacaan wajib bagi siapa pun yang peduli dengan masa depan bangsa. Buku ini bukan hanya menyajikan data dan analisis, tetapi juga memanggil kita untuk bertindak8. Penulis mengajak kita semua untuk tidak pasrah, tetapi ikut bergerak, mulai dari hal kecil hingga mengawal kebijakan besar seperti RUU Perampasan Aset9.
Buku ini merupakan perpaduan antara gagasan teologi, jurnalisme, dan aktivisme digital dari seorang penulis yang sangat kompeten di bidangnya.
Hashtag :