
Media Sosial, Disinformasi, dan Amuk Massa di Era Digital
Resensi Buku
Media Sosial, Disinformasi, dan Amuk Massa di Era Digital
Karya Dr. Dharma Leksana, M.Th., M.Si.
Di zaman ketika satu pesan WhatsApp bisa membuat pasar panik, dan satu cuitan bisa lebih bergaung daripada pidato presiden, hadir sebuah karya yang mengajak kita berhenti sejenak: menatap layar dengan akal sehat.
Novel-esei ini ditulis dengan gaya ringan, jenaka, tetapi tetap sarat refleksi mendalam. Dr. Dharma Leksana membawa kita menelusuri transformasi “kabar burung” pasar menjadi konten viral, dari gosip ringan yang dulu hanya menghebohkan kampung hingga kini mampu mengguncang stabilitas negara.
Setiap bab mengajak pembaca menjelajah fenomena digital dari berbagai sisi: algoritma yang bekerja bak tukang sate hafal selera, grup WhatsApp keluarga yang berubah jadi “miniatur republik,” hingga demonstrasi yang berawal dari tagar dan berakhir di jalan raya. Disinformasi, psikologi massa digital, polarisasi politik, bahkan humor receh khas Indonesia semuanya hadir dalam narasi yang dekat dengan pengalaman sehari-hari.
Yang membuat buku ini istimewa adalah perpaduan antara analisis akademis dengan cerita-cerita hidup: dari Citayam Fashion Week hingga ritual ucapan selamat pagi bergambar bunga mawar berkilau. Ia tidak hanya memberi data, tapi juga menghadirkan cermin sosial—kadang lucu, kadang pahit, sering kali menohok.
Lebih dari sekadar mengkritik “toxic”-nya media sosial, buku ini menawarkan jalan: literasi emosional digital, etika algoritma, dan pentingnya menjaga akal sehat. Pada akhirnya, pesan utamanya sederhana namun kuat: teknologi bisa berubah, algoritma bisa berganti, tetapi pilihan moral tetap ada di tangan manusia.
Buku ini wajib dibaca bagi siapa saja yang ingin memahami bagaimana media sosial membentuk cara kita berpikir, merasa, dan bertindak—baik sebagai individu maupun bangsa. Ia relevan untuk mahasiswa, akademisi, aktivis, politisi, hingga pengguna ponsel yang tiap pagi membuka WhatsApp sebelum sarapan.
Dengan bahasa yang mengalir, refleksi yang tajam, dan humor yang segar, Media Sosial, Disinformasi, dan Amuk Massa di Era Digital adalah bacaan yang membuat kita tertawa, merenung, sekaligus lebih waspada dalam menatap layar.