
Kamus Teologi Digital
Karya : Dr. Dharma Leksana, M.Th., M.Si.
“Kamus Teologi Digital & Algoritma” – Peta Navigasi Iman di Era Disrupsi
Di tengah lautan informasi dan hegemoni algoritma, gereja sering kali dihadapkan pada pertanyaan fundamental: Bagaimana iman Kristen dapat berbicara secara relevan tanpa kehilangan esensinya? Dr. Dharma Leksana, M.Th., M.Si., melalui karyanya yang visioner,
“Kamus Teologi Digital & Algoritma”, menjawab tantangan ini dengan brilian. Buku yang diterbitkan oleh PWGI.ORG ini bukan sekadar kumpulan definisi, melainkan sebuah jembatan yang menghubungkan warisan teologi Kristen dengan realitas teknologi modern.
Buku ini hadir sebagai alat bantu referensi yang esensial bagi siapa saja yang bergumul dengan persimpangan iman dan teknologi. Tujuannya jelas: membantu pembaca memahami doktrin dan praktik gereja, sekaligus menganalisis dampak teknologi terhadap kehidupan rohani.
Apa yang Membuat Kamus Ini Istimewa?
Berbeda dari kamus konvensional, Dr. Dharma Leksana merancangnya sebagai “kamus yang hidup”. Berikut adalah beberapa keunggulannya:
- Menjembatani Dua Dunia: Buku ini dengan cerdas menerjemahkan istilah-istilah teologi klasik ke dalam konteks digital (misalnya, “inkarnasi digital”, “sakramen virtual”) dan sebaliknya, menjelaskan konsep teknologi seperti machine learning dan filter bubble dari perspektif etika Kristen dan misi.
- Kaya Refleksi, Bukan Sekadar Definisi: Setiap entri tidak berhenti pada definisi. Pembaca diajak untuk berefleksi lebih dalam melalui pertanyaan-pertanyaan kritis. Misalnya, pada entri “Alkitab”, buku ini menantang kita untuk merenungkan bagaimana menjaga kedalaman iman di tengah distraksi gawai. Demikian pula, saat membahas “AI Generatif”, muncul pertanyaan etis tentang penggunaan mesin dalam kreativitas ibadah.
- Sangat Kontekstual: Kamus ini secara khusus menyoroti isu-isu yang relevan dengan konteks gereja di Indonesia, seperti literasi digital jemaat, hoaks keagamaan, dan etika bermedia sosial.
- Struktur yang Komprehensif: Buku ini terbagi dalam bab-bab yang sistematis, mulai dari Teologi Klasik, Teologi Digital, Algoritma & Teknologi, hingga Etika Digital & Spiritualitas. Struktur ini memudahkan pembaca dari berbagai latar belakang—baik jemaat awam, mahasiswa teologi, praktisi gereja, maupun praktisi media digital—untuk memanfaatkannya sesuai kebutuhan.
Untuk Siapa Buku Ini?
“Kamus Teologi Digital & Algoritma” adalah bacaan wajib bagi:
- Praktisi Gereja (Pendeta, Penatua, Majelis): Untuk membekali diri dalam menavigasi pelayanan di era digital dan menjawab tantangan jemaat.
- Mahasiswa dan Akademisi Teologi: Sebagai referensi penting dalam studi teologi kontekstual, eklesiologi, dan liturgi di zaman modern.
- Aktivis dan Pelayan Media Gereja: Menjadi panduan etis dan spiritual dalam mengelola konten rohani di platform digital.
- Setiap Umat Kristen: Untuk menjadi warga digital yang bijak, kritis, dan mampu menjadi pembawa “Shalom Digital” di tengah masyarakat.
Secara keseluruhan, buku ini adalah sebuah karya monumental yang tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga hikmat. Ia adalah peta dan kompas bagi gereja untuk tidak gagap teknologi, melainkan menjadi agen transformasi iman yang relevan dan berdampak di belantara digital.
Hashtag
#KamusTeologiDigital,
#TeologiAlgoritma,
#DharmaLeksana,
#PWGI,
#PerkumpulanWartawanGerejaIndonesia,
#GerejaDigital,
#ImanDanTeknologi,
#BukuKristen,
#LiterasiDigitalKristen,
#MisiDigital,
#TeologiKontekstual,
#BukuBaru2025,
#ResensiBukuKristen,
#Cybertheology,