
Detik-news.com – Jakarta Selatan – Sanggar Tari Kalamangsa yang berbasis di Banyumas, Jawa Tengah, turut serta memeriahkan ajang International World Dance Festival (IWDF) 2025. Festival tari berskala internasional ini diselenggarakan di Gelanggang Remaja Jakarta Selatan pada Minggu (11/05/2025), dalam rangka memperingati Hari Tari Sedunia.
Sanggar Tari Kalamangsa yang beralamat di belakang Gedung Kesenian Suteja, Jl. Sarwodadi No. 87, Karanganyar, Purwokerto Kidul, Purwokerto Selatan ini, menjadi salah satu dari 68 sanggar tari dari berbagai penjuru Indonesia yang ambil bagian dalam festival tersebut. IWDF 2025 digagas oleh RSD Management dan Gandrung Dance Studio sebagai upaya pemeliharaan budaya dan penguatan identitas lokal melalui seni tari.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, secara resmi membuka acara ini. Dalam sambutannya, Wagub Rano Karno menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan festival yang disebutnya dipersiapkan dalam waktu singkat, kurang dari dua minggu. Ia juga mengaku terkejut dengan antusiasme peserta yang membludak, melebihi target awal 40 sanggar menjadi 68 sanggar.

“Pelan-pelan kita akan undang juga sanggar-sanggar dari beberapa negara,” ujar Rano Karno, berjanji bahwa gelaran IWDF akan diselenggarakan setiap tahun dan ke depannya akan mengundang partisipan dari mancanegara.
Ketua Penyelenggara IWDF 2025, Rosmala Sari Dewi, juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta atas dukungan yang diberikan. Ia berharap IWDF dapat terus menjadi wadah tahunan bagi anak-anak bangsa untuk menunjukkan bakat mereka dalam bidang seni dan budaya.
Keikutsertaan Sanggar Tari Kalamangsa Banyumas dalam IWDF 2025 menandai kontribusi seni tari dari daerah ke panggung ibu kota, sekaligus menjadi bagian dari perayaan Hari Tari Sedunia yang mempertemukan para seniman dan sanggar tari dari berbagai latar belakang untuk menampilkan kekayaan budaya Indonesia. Festival ini tidak hanya diikuti sanggar dari dalam negeri, tetapi juga dimeriahkan oleh partisipan dari negara tetangga, yakni Malaysia. (Mas Dharma el/Red.)
