
https://online.fliphtml5.com/syony/uvgr/ BUKU POTENSI TEOLOGI DIGITAL ANTI KORUPSI
Penulis: Dharma Leksana, S.Th., M.Si.
Penerbit: [disesuaikan penerbit final]
Tahun: 2025
Tebal: ± 50 halaman
Kategori: Teologi, Etika Sosial, Digital Culture
ISBN: [proses]
“Menemukan Tuhan dalam Pixel: Etika Digital untuk Melawan Korupsi”
Dalam era ketika korupsi bukan lagi sekadar praktik gelap di ruang tertutup, melainkan menjalar hingga ke ranah digital dan algoritma, buku ini hadir sebagai angin segar yang mendobrak pendekatan lama dalam pemberantasan korupsi. “Potensi Teologi Digital dalam Upaya Anti-Korupsi” bukan sekadar kumpulan teori, tetapi sebuah tawaran intelektual yang berani dan kontekstual: bagaimana iman dan teknologi bersinergi membangun integritas.
Dharma Leksana menyusun argumennya dengan cermat, mulai dari akar budaya korupsi di Indonesia hingga kerangka teologi digital yang masih muda namun menjanjikan. Ia menjelaskan bahwa korupsi adalah kegagalan moral, dan karena itu perlu ditanggapi tidak hanya secara hukum, tetapi secara etis dan spiritual—termasuk dalam ekosistem digital.
Buku ini menawarkan kebaruan (novelty) dengan menggabungkan konsep cybertheology dan etika digital, dua disiplin yang jarang disentuh oleh wacana anti-korupsi di Indonesia. Leksana mengusulkan bahwa platform digital—yang seringkali menjadi ladang subur bagi disinformasi dan transaksi gelap—juga bisa menjadi ruang sakral untuk pewartaan kejujuran, pelayanan digital, dan literasi etis.
Melalui tabel-tabel konseptual, contoh aplikasi praktis, hingga studi kasus kolaborasi Kemenag dan KPK, pembaca diajak tidak hanya memahami teori, tetapi membayangkan masa depan baru: di mana media sosial bukan sekadar tempat viralitas, melainkan arena perlawanan moral berbasis iman.
Buku ini cocok dibaca oleh:
- Pemimpin dan aktivis keagamaan yang ingin menjangkau generasi digital
- Praktisi etika, pendidik, dan pemerhati antikorupsi
- Mahasiswa teologi, sosiologi digital, dan kajian budaya
- Siapa saja yang percaya bahwa teknologi bisa menjadi alat keadilan, bukan hanya alat kuasa
Kelebihan Buku:
✅ Disusun dengan landasan akademik kuat dan kutipan ilmiah mutakhir (2014–2024)
✅ Menyediakan framework baru untuk pendekatan etis digital berbasis teologi
✅ Relevan dengan konteks Indonesia yang religius dan digital-savvy
✅ Siap diuji Turnitin, mendukung penerbitan ilmiah dan kepercayaan akademik
Kutipan Menarik:
“Jika korupsi adalah kegagalan moral, maka pendekatan teologi digital adalah investasi spiritual bagi integritas digital masa depan.”
Kesimpulan:
Inovatif, reflektif, dan menggugah—itulah tiga kata yang menggambarkan buku ini. Potensi Teologi Digital dalam Upaya Anti-Korupsi bukan hanya menyumbangkan teori baru, tetapi juga memantik keberanian moral di dunia maya. Buku ini mengajak kita untuk melihat iman bukan sebagai pelarian, tetapi sebagai kekuatan transformasi—bahkan dalam bentuk klik, story, atau unggahan.